OKESIBER.COM -Sungai Rawas tetap keruh Pos terapung di Desa Muara Tiku, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara, propinsi Sumsel tidak memberikan manfaat.
Pos terapung tersebut di adakan untuk mengatasi persoalan keruhnya sungai Rupit Rawas.
Pos terapung di launching pada 17 Mei 2023 yang lalu di Desa Muara Tiku. Pos terapung di motori Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Muratara.
Dari tanggal launching hingga saat ini kondisi sungai Rupit Rawas tetap keruh, bahkan kian parah.
“Harapan saya sungai jernih setelah adanya pos terapung. Namun bisa lihat sendiri keadaan sungai,”kata Totok warga Kecamatan Rupit, Kamis 26 Juli 2023.
Ia mengatakan, DLHP terkesan mencari uang, dengan pos terapung. Soalnya sangat tidak efektif.
“Menurut saya, bagi oknum dengan sengaja merusak sunga paling efektif di tangkap. Sehingga ada efek jerahnya,”katanya.
Lanjutnya, saya meyakini sebelum di lakukan penangkapan terhadap pelaku dompeng, pemerintah menganjurkan untuk di tampung terlebih dahulu air galian, di tendam. Pada saat di buang ke aliran sungai kondisi sudah jernih.
Bagi mereka yang bandel, di tangkap saja. Saya rasa inilah solusi yang cocok.
Disisi lain, Wakapolres Muratara Kompol I Putu Suryawan pada ungkap kasus sepekan kemarin 22 Juni 2023 menegaskan terus berupaya menangkap pelaku usaha PETI yang tetap ngotot dan kucing kucingan dengan petugas.
Ia mengatakan pada saat itu, ada tiga warga Kelurahan Muara Kulam, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Muratara di tangkap.
Ketiganya tertangkap tangan saat melakukan penambangan liar (Dompeng) di sungai Rawas Ulu.
Para pelaku penambangan liar ditangkap Sat Reskrim bekerjasama dengan Polsek Rawas Ulu.
“Berhentilah, kami sudah melakukan sosialisasi, macam-macam himbauan, sudah ada aturan jelas larangan, kalian merusak sungai. Air itu sumber kehidupan. Jika tetap ngotot jangan salahkan pihak kami,”ungkapnya.
