Warga Terganggu Dengan Kebisingan,Diduga Amdal Pabrik Pemacah Batu Ini Belum Jelas
Ditulis oleh:Mang Abdi
OKESIBER.COM,MURATARA – Aktivitas Pabrik Pemecah Batu Di Desa Rantau Jaya Kecamatan Karang Jaya Kabupaten Musi Rawas Utara Banyak dikeluhkan Warga setempat.
Dari pantauan Wartawan aktivitas pabrik tersebut mulai dari pagi hingga tengah malam masih beroprasi sehingga menggangu kenyamanan warga sekitar.
Ditambah suara mesin dan suara batu pecah yang bising sehingga membuat warga merasa sangat terganggu.
Belum lagi polusi udara yang ditimbulkan oleh aktivitas pabrik pemecah batu tersebut telah mencemari permukiman warga.
Ditemui media ini warga setempat yang enggan disebut namanya menjelaskan,bahwa mereka mengeluh dengan kehadiran pabrik pemecah batu yang di sinyalir izin dan dan Amdal belum jelas karena hal itu sangat menganggu lingkungan.
“Suaranya pak rasanya tidak sanggup lagi kami mendengarnya, belum lagi debu masuk rumah kami pak,” kata salah seorang warga yang meminta namanya tidak ditulis.
Menurut dia, lokasi pabrik pemecah batu itu berdampingan langsung dengan permukiman warga sehingga dirasa sangat meresahkan.
“Bersebelahan langsung pak, sudah resah sekali kami. Dulu katanya pas mau buka ini bukan mau buat pabrik pecah batu, tapi mau buat rumah makan,” ungkap warga.
Warga merasa telah ditipu dari hadirnya pabrik pemecah batu tersebut.
Seandainya mereka diberitahu bahwa di lokasi itu akan didirikan pabrik pemecah batu, maka tidak akan disetujui oleh warga setempat.
Pasalnya, warga sudah tahu dampak buruk kedepannya bila di samping permukiman mereka ada pabrik pemecah batu.
“Duluan ada rumah kami di sini baru ada pabrik ini. Kalau dari dulu mereka bilang mau buka pabrik pemecah batu pasti kami tolak, ini mereka bilang mau buka rumah makan,” ujar warga.
Warga mendesak pemerintah daerah melalui instansi terkait dan DPRD Kabupaten Muratara untuk menindaklanjuti keluhan mereka.
“Kalau masalah ini tidak ada penyelesaian, kami akan demo, karena kami sudah tidak tahan lagi mendengar aktivitas dari pabrik ini,” katanya.