NasionalPemerintahan

Puasa 1 Ramadhan 2024 Versi Pemerintah dan Organisasi Islam lainnya

OKESIBER.COM – Jadwal awal puasa 1 Ramadhan di Indonesia biasanya berbeda-beda setiap tahunnya. Lantas, kapan awal puasa 1 Ramadhan 2024 versi Pemerintah dan organisasi Islam lainnya?

Awal puasa Ramadhan berbeda lantaran adanya perbedaan metode yang digunakan dalam menetapkan 1 Ramadhan. Adapun organisasi Islam yang telah menetapkan awal Ramadhan, di antaranya Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), hingga jemaah An-Nadzir.

Nah untuk lebih lengkapnya, berikut jadwal puasa Ramadhan 2024 versi Pemerintah, Muhammadiyah, NU, dan An-Nadzir. Yuk dicek!

Awal Puasa 1 Ramadhan 2024 Versi Pemerintah

Pemerintah akan menetapkan 1 Ramadhan 1445 H melalui sidang isbat. Melansir situs resmi Kementerian Agama (Kemenag) RI, sidang isbat akan dilaksanakan pada 10 Maret 2024 pukul 17.00 WIB yang dihelat di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Sidang tersebut dibagi menjadi tiga tahap. Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadhan 1445 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi).

Kedua, sidang isbat penetapan awal Ramadhan digelar secara tertutup setelah salat Magrib. Sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatulhilal (konfirmasi) yang dilakukan tim Kemenag pada 134 lokasi di seluruh Indonesia.

Kemudian terakhir, konferensi pers hasil sidang isbat yang akan disiarkan melalui media sosial Kemenag.

Dengan demikian, penentuan 1 Ramadhan masih menunggu hasil sidang isbat di tanggal 10 Maret 2024.

Namun, jika melihat Kalender Hijriah yang diterbitkan Kemenag, 1 Ramadhan 1445 H diprediksi jatuh pada tanggal 12 Maret 2024.

Prediksi Awal Puasa 1 Ramadhan Menurut BRIN

Dikutip dari detikEdu, awal puasa 1 Ramadhan 1445 H menurut BRIN jatuh pada tanggal 12 Maret 2024. Hal ini berdasarkan kriteria baru hasil kesepakatan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yang dijelaskan oleh Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Astronomi BRIN, Prof Thomas Djamaluddin.

Dia menyebutkan bahwa akhir bulan Sya’ban 1445 H atau 10 Maret 2024, bulan di Indonesia kurang dari 1 derajat sehingga belum dikatakan awal Ramadhan.

“Di Jawa seperti Jakarta hanya 0,7 derajat dengan elongasi hanya 1,7 derajat yang mana ini belum memenuhi kriteria MABIMS,” kata Thomas dalam acara diskusi Kriteria Baru MABIMS dalam Penentuan Awal Ramadhan, di kantor BRIN Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Berdasarkan hasil kesepakatan MABIMS, kriteria hilal berubah menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Sementara, wilayah yang memenuhi kriteria tersebut pada tanggal 10 Maret 2024 adalah kawasan benua Amerika.

Sedangkan kawasan Asia Tenggara tidak memenuhi kriteria. Hilal tampak masih rendah dan hampir bisa dipastikan tidak kelihatan pada tanggal 10 Maret 2024.

Untuk itu, 1 Ramadhan ditetapkan pada tanggal 12 Maret 2024. Penetapan tanggal ini kemudian akan dibuktikan dalam rukyat atau pengamatan pada saat magrib tanggal 10 Maret 2024 atau 29 Syaban 1445 H.

Adapun organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU), Persatuan Islam (Persis), dan standar kalender Hijriah Indonesia menggunakan kriteria MABIMS. Sehingga mereka juga menyatakan 1 Ramadhan jatuh pada 12 Maret.

“Beberapa ormas seperti NU, Persis dan kalender standar hijriah Indonesia menggunakan kriteria MABIMS sehingga berdasarkan hisab, 1 Ramadan baru pada tanggal 12 Maret,” ujarnya.

Prediksi Awal Puasa 1 Ramadhan Menurut BMKG

BMKG juga memprediksi awal puasa 1 Ramadhan 2024. Penentuan awal Ramadhan tersebut ditentukan berdasarkan kondisi-kondisi tertentu.

Berikut uraian kondisi yang menjadi penentu awal puasa Ramadhan yang dijelaskan dalam buku kajian “Informasi prakiraan Hilal saat Matahari Terbenam Tanggal 10 dan 11 Maret 2024 Penentu Awal Bulan Ramadan 1445 H”.

Waktu Konjungsi (Ijtima) dan terbenamnya Matahari

Ijtima merupakan peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Ijtima dipantau akan kembali terjadi pada Ahad, 10 Maret 2024 pukul 09.00 UT atau 16.00.18 WIB.

Adapun tanggal 10 Maret 2024 waktu terbenamnya Matahari paling awal adalah 17.51 WIT di Waris, Papua. Sementara, wilayah dengan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah Banda Aceh pada pukul 18.50 WIB.

Ketinggian Hilal

Ketinggian hilal pada 10 Maret 2024 berkisar antara -0,33 derajat di Jayapura dan 0,87 derajat di Tua Pejat. Sementara, ketinggian hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 11 Maret 2024 berkisar antara 10,7 derajat di Merauke sampai 13,62 di Sabang Aceh.

Elongasi

Elongasi merupakan jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari. Pada 10 Maret 2024, elongasi berkisar antara 1,64 derajat di Denpasar sampai 2,08 derajat di Jayapura.

Ketika matahari terbenam pada 11 Maret 2024, elongasi berkisar antara 13,24 derajat di Jayapura, Papua sampai dengan 14,95 derajat di Banda Aceh.

Umur Bulan

Kondisi yang menjadi penentu awal puasa selanjutnya adalah umur Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 10 Maret 2024. Pada tanggal tersebut umur bulan berkisar -0,15 jam di Waris, Papua sampai dengan 2,48 jam di Banda Aceh.

Adapun umur bulan di Indonesia saat Matahari terbenam 1 Maret 2024 berkisar antara 23,84 jam di Waris, Papua sampai dengan 26, 84 jam di Banda Aceh.

Awal Puasa 1 Ramadhan 2024 Versi Muhammadiyah

Organisasi Islam Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Ramadhan 2024 melalui Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024. Dikutip dari laman Muhammadiyah, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadhan 2024 jatuh pada Senin, 11 Maret 2024.

Penetapan 1 Ramadhan oleh Muhammadiyah menggunakan metode hisab. Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan bahwa pada Ahad 10 Maret 2024, bulan sudah berada di atas ufuk (hilal sudah wujud) di wilayah Indonesia, kecuali di Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

“Berdasarkan hasil hisab tersebut maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Senin Pahing, 11 Maret 2024 M,” tulis keterangan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada maklumat yang dirilis pada tanggal 29 Desember 2023 lalu.

Awal Puasa 1 Ramadhan 2024 Versi NU

Mengutip laman resmi Nahdlatul Ulama Jombang, Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), KH Sirril Wafat memprediksi 1 Ramadhan 2024 jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024. Prediksi tersebut didasarkan pada pengamatan posisi hilal, baik dari sisi tinggi maupun elongasinya.

Dijelaskan bahwa hilal 29 Sya’ban 1445 H bertepatan dengan Ahad Legi, 10 Maret 2024. Data perhitungan falak LF PBNU menunjukkan tinggi hilal 0 derajat 11 menit 25 detik.

Sementara ijtima atau konjungsi terjadi pada Ahad Legi, 10 Maret 2024 M pukul 16:00:50 WIB. Titik markaz Jakarta ini berlokasi di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat dengan koordinat koordinat 6º 11′ 25″ LS 106º 50′ 50″ BT. Sementara itu, letak Matahari terbenam berada pada posisi 3 derajat 55 menit 36 detik selatan titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 5 derajat 7 menit 23 detik selatan titik barat.

Sementara kedudukan hilal berada pada 1 derajat 11 menit 27 detik selatan Matahari dalam keadaan miring ke selatan dengan elongasi 2 derajat 30 menit 25 detik. Namun, LF PBNU akan melakukan rukyatul hilal atau pemantauan hilal awal Ramadhan 1445 H pada Ahad 10 Maret 2024 atau bertepatan dengan 29 Sya’ban 1445 H

Awal Puasa 1 Ramadhan Versi An-Nadzir

An-Nadzir juga merupakan salah satu aliran ajaran Islam yang ada di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Organisasi ini telah menetapkan awal puasa 1 Ramadhan 1445 H pada Jumat, 8 Maret 2024 lalu.

Pimpinan Jamaah An-nadzir Gowa, Ustaz H M Samiruddin Pademmui melalui press release Penetapan 1 Ramadhan 1445 H/2024 M Jamaah An-Nadzir Gowa Sulawesi Selatan Indonesia, menyebut bahwa An-Nadzir menetapkan 1 Ramadhan pada Senin, 11 Maret 2024.

An-Nadzir memiliki metode sendiri dalam menetapkan bulan baru Hijriah. Ilmu metodologi yang digunakan merupakan hasil pengajaran dari Guru dan Imam KH Syamsuri Abdul Madjid.

Demikian informasi lengkap terkait awal puasa 1 Ramadhan 2024 versi Pemerintah, Muhammadiyah, NU, dan An-Nadzir. Semoga membantu, detikers

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button