LubuklinggauMurataraMusi RawasPemerintahanPolitik

Jadi Khatib H.Ridwan Mukti Bernostalgia Di Mesjid Darrusalam Mura

OKESIBER.COM-Tidak Asing lagi Bagi Rakyat Musi Rawas Lubuklinggau Musi Rawas Utara dengan Sosok Mantan Bupati Musi Rawas Juga Mantan Gubernur Provinsi Bengkulu ini.

H. Ridwan Mukti pada Hari ini Jumat 4 Agustus 2023, beliau Kembali menyapa Masyarakat Lewat Khutbah nya di Masjid Agung Darrusalam Musi Rawas.

Didalam khutbah nya H Ridwan Multi mengambil tema Nostalgia Darussalam. Mendekatkan masyarakat dengan keyakinan Nya. Yakni; Membangun dengan keberkahan. Meggelorakan rasa bersyukur masyarakat untuk mendapat keberkahan Allah SWT.

Diawal khubahnya ia memceritakan Mesjid Agung Darrusalam ini menjadi bangunan pertama di Ibukota Kabupaten Musi Rawas, Muara Beliti. Meskipun Makopolres Musi Rawas lebih dulu berfungsi.

“Posisi persis berdiri di seberang bangunan mesjid ini. Saya masih ingat nama kapolresnya waktu itu Bapak R. Soenanto. Terakhir saya pernah berjumpa beliau ketika sdh berpangkat bintang satu di BNN. Beliau juga lama dinas di polda bengkulu,”katanya

Diceritakan nya Dunia panik akhir akhir ini. Perang Rusia – Ukraina berlarut . Menyeret NATO (Amerika dan Eropa Barat sekutunya) sebagai ekonomi dunia terbesar di percaturan global mengalami kesulitan ekonomi, nyaris bangkrut. Melawan Rusia, yang didukung China, meskipun tidak secara terbuka. Ekonomi dunia melemah.

“Menko Airlangga Hartarto dan Menkeu SMI melihat ketidakpastian ekonomi global masih tinggi sampai sa’at ini. Ekonomi dunia masih suram ujar IMF di tahun 2023. Perlu antisipasi, sebab berdampak terhadap ekonomi Indonesia. Juga terhadap ekonomi di Sumatera Selatan, termasuk di dalamnya adalah kabupaten Musi Rawas.

Sebagaimana kita ketahui sumber pembiayaan pembangunan di Musi Rawas masih dominan dari alokasi dana pusat. Mau itu DAU, DAK & DBH. Bahkan dalam angka itu tembus diatas 96%. Artinya sangat terpengaruh apabila ekonomi dunia memburuk,”lanjut ia

Disini perusahaan banyak bangkrut. Sehingga banyak orang kehilangan pekerjaan, jatuh miskin. Ditambah musibah pandemi hampir 2 tahun lamanya. Otomatis banyak juga yg terlilit hutang. Kriminalitas pun marak, maka menjadi ancaman serius kamtibmas. Ini juga terjadi di Eropa dan Amerika yg konon sebagai negara maju.

“Keluhan keluhan datang dari mana mana. Rakyat menjerit, semua mengeluh. Karena alat ukur kesejahteraan hanya kepada materi semata. Hingga lupa bersyukur kepada sang khaliq sang pencipta alam semesta,”Katanya

“Sebagaimana disebutkan dalam Alquran Surat Ibrahim Ayat 7; Wa iż ta`ażżana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum wa la`ing kafartum inna ‘ażābī lasyadīd”

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih,”

Apakah keliru memprediksi kemuraman ekonomi global ke depan. Yang tentu berdampak buruk kepada negara kita. Bahkan sampai ke daerah kita kabupaten Musi Rawas? Tentu tidak, karena alquran sebutkan dalil aqli dalam penggalan surat alquran al isra’ ayat 70;

“wa faḍḍalnāhum ‘alā kaṡīrim mim man khalaqnā tafḍīlā,”

Dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.

Dalam pandangan islam, keistimewaan manusia adalah makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah lainnya, kelebihan manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lain yaitu akal dan daya nalarnya. Maka dari itu di dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu mencari dan mengumpulkan ilmu pengetahuan.

Selanjutnya seperti termaktub di dalam penggalan surat al qur’an ar ra’d ayat 11 yang berbunyi; innallaha la yughayyiru ma bi qoumin hatta yughayyiru ma bi anfusihim.”; Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.

Disini sudah sepatutnya kita memutar haluan atau reorientasi. Pembangunan tidak semata berorientasi materi. Akan tetapi selalu diimbangi dg pembangunan jiwa. Bangunlah jiwanya bangunlah badannya.

Jiwa lebih dahulu dibangun. Kemudian diikuti dg kesejahteraan materi. Sembari memohon berkah dari Allah SWT. Dulu kita punya pengalaman dengan konsep darussalam. Pembangunan dengan keberkahan. Sedikit pun kalau itu berkah maka akan bahagia. Banyak pun tanpa keberkahan akan gelisah. Keberkahaan akan membawa ketenangan jiwa, karena rakyatnya selalu bersyukur.

“Saya merasakan betul pada saat itu rakyat dimana mana bersyukur. Keberkahan datang bertubi tubi. Tanaman karet dan sawit serta sawah bertumbuh subur. Ternak dan perikanan semakin menjanjikan termasuk tanaman sayur dan buah-buahan,”ulas nya

Minyak dan gas serta batubara dan emas yg sebelumnya sepi. Tiba tiba muncul entah keberkahan datang dari mana. Investor berdatangan dan membuka lapangan pekerjaan.

Alokasi dana pusat meningkat secara signifikan. Semua itu keberkahan berkat rakyat selalu bersyukur.

Bagaimana keberkahan itu datang? Banyak program di agendakan. Program khataman alquran secara masal. Menghidupkan majelis taklim sampai ke pelosok desa. Mengajak memakmurkan mesjid. Safari jum’at bergilir ke desa desa. Juga safari ramadhan. Jangan sampai ada masjid terlewatkan atas kunjungan Bupati. Istiqosah dimana mana. Tiap hari tiap minggu tiap bulan selalu ada agenda massal untuk masyarakat bersyukur sekaligus memohon keberkahan.

Akhir kata untuk khutbah jumat kali ini, bahwa kita hidup di dunia perlu penyeimbang pembangunan jiwa, tidak semata mata pembangunan materi, terutama di desa desa.

Dengan mengajak seluruh masyrakat untuk semakin dekat dengan keyakinan Nya, yakni; terus bersyukur. Meskipun ditengah kesulitan dan himpitan biaya hidup yang dihadapi.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button