OKESIBER.COM-Pelaku pembacokan adik Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) telah ditangkap. Kedua pelaku yang merupakan kakak-adik itu bernama Ariansyah (35) dan Arwan (30). Mereka ditangkap pada Rabu (6/9)kemarin setelah melakukan pembacokan pada Selasa (5/9).
Kedua pelaku ditangkap Unit II Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel di Batu Kucing, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), sebelum 1 x 24 jam. Usai ditangkap, keduanya langsung dibawa ke Polda Sumsel untuk dilakukan pemeriksaan. Begini penampakan Ariansyah dan Arwan.
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan sebilah parang panjang dan golok yang digunakan untuk membacok M Abadi (44), adik dari Bupati Muratara Devi Suhartoni, serta satu rekannya yang bernama Deki.
“Iya benar sudah tiba semalam. Untuk motif belum bisa disampaikan karena masih dalam pemeriksaan,” ujar Dirreskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol M Anwar Reksuwidjojo, Kamis (7/9/2023).
Diberitakan sebelumnya, M Abadi (44) tewas dibacok Ariansyah (35) dan Arwan (30) warga Desa Belani. Pembacokan diduga karena ketersinggungan dan berkaitan dengan pemilihan kepala desa (Pilkades).
Pembacokan itu bermula saat adanya acara pertemuan warga di salah satu rumah di Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Muratara, Sumatera Selatan (Sumsel), pada Selasa (5/9/2023) malam. Dalam pertemuan yang dihadiri Pjs kepala desa, Camat Rawas Ilir, dan dua investor itu, mereka membahas proyek di desa tersebut. Abadi dan Deki juga mengikuti pertemuan ini.
Lalu di tengah pembahasan, Arwan alias AW datang. Arwan langsung masuk karena hendak mendengarkan apa yang dibahas dalam rapat tersebut. Namun, Abadi menegurnya karena rapat itu adalah acara internal dan tidak seharusnya Arwan ikut.
Diduga karena tersinggung, Arwan pulang ke rumahnya untuk mengambil parang. Dia kembali bersama kakaknya, Ariansyah, dan langsung membacok Abadi serta satu rekannya yakni Deki.
Melihat kejadian itu, warga langsung melarikan kedua korban ke puskesmas terdekat. Namun, nyawa Abadi tidak tertolong. Sementara Deki yang mengalami luka bacok berat masih dirawat. Warga yang merupakan simpatisan Abadi pun mengamuk dan mendatangi rumah Arwan dan Ariansyah. Karena keduanya tidak ada di rumah, massa membakar rumah tersebut.