MurataraPemerintahan

Diduga Dinas Kehutanan Muratara Bermain dalam Aktivitas PETI

MURATARA – Dugaan keterlibatan oknum Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dalam aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) mencuat ke publik. Informasi ini beredar setelah beberapa titik lokasi tambang ilegal yang berada di kawasan hutan produksi dan sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) terus beroperasi tanpa ada tindakan tegas dari instansi terkait.Rabu,16/06/2025

“Sumber dari masyarakat menyebut, ada indikasi pembiaran bahkan dugaan kerja sama diam-diam antara pihak tertentu di Dinas Kehutanan dengan para pelaku PETI.

Beberapa lokasi PETI berada jelas di kawasan hutan. Tapi anehnya tidak pernah ditertibkan. Apakah mungkin mereka tidak tahu?” ujar seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.

“Kondisi ini memperkuat kecurigaan bahwa pengawasan hutan di wilayah Muratara tidak berjalan sebagaimana mestinya. Padahal aktivitas PETI diketahui merusak hutan, mencemari sungai, dan merusak ekosistem.

Diduga Ada Pembiaran Terstruktur

LSM lingkungan dan pemerhati kehutanan menilai lemahnya pengawasan bisa jadi disengaja. Terlebih, sejumlah laporan yang masuk ke Dinas Kehutanan tidak ditindaklanjuti secara terbuka.

“Kami menduga ada oknum yang bermain mata dengan pelaku PETI. Kalau tidak, kenapa tidak ada tindakan? Apalagi alat berat bisa masuk ke kawasan hutan tanpa pengawasan,” ungkap Ketua LSM Hijau Rawas.

Tuntutan Audit dan Penindakan

Masyarakat mendesak agar Pemkab Muratara, Gakkum KLHK, hingga aparat penegak hukum segera:

1.Melakukan audit menyeluruh terhadap aktivitas pengawasan kehutanan,

2.Menelusuri aliran dana dan kemungkinan gratifikasi,

3.Menertibkan seluruh aktivitas PETI di kawasan hutan, dan

4.Mengusut keterlibatan oknum yang diduga bermain dalam jaringan tambang ilegal.

Jika terbukti ada unsur pembiaran atau keterlibatan langsung, masyarakat berharap sanksi tegas diberikan demi menjaga kredibilitas institusi dan kelestarian lingkungan.

Kawasan TNKS dan hutan produksi di Muratara merupakan habitat penting satwa dilindungi serta sumber kehidupan masyarakat adat dan desa sekitar. Kerusakan yang ditimbulkan akibat PETI tidak hanya mengancam lingkungan, tapi juga masa depan generasi mendatang.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button